Postingan

Menampilkan postingan dari 2008

SINEMA TV UJANG PANTRY 2 ’POTRET NAJIS KAUM KAPITALIS’

24 hari setelah Mayday ’peringatan hari buruh internasional’, tepatnya hari Minggu tanggal 25 Mei 2008, sekitar pukul 8 malam saya menonton sebuah sinema tv di AnTV, dan berikut tulisan saya yang terinspirasi dari film tersebut; ‘sudah 3 tahun perusahaan ini bertahan hidup dari subsidi silang perusahaan lain yang satu grup dengan kita, dan sekarang perusahaan ini sedang membutuhkan pengorbanan untuk dapat terus bertahan’ kata pak Handoko. ‘tapi kenapa kita yang dikelas bawah yang harus dikorbankan bukan dari manajemen atau dari HRD misalnya. Jawab Ujang, ‘yah karena kalau kita mengadakan pemotongan tunjangan untuk kelas menengah ataupun atas, jumlah mereka sedikit sehingga tidak terlalu berpengaruh bagi perusahaan tapi kalau pemotongan tunjangan kesehatan bagi kelas bawah, jumlahnya paling besar sehingga sedikit banyak akan membantu perusahaan ini, ’ maaf kalau ini terdengar kasar, terus terang saja orang-orang yang mempunyai kemampuan dan posisi di tingkat eksekutif, sangat sulit d

LSM-LSM DI SURABAYA, BERSEKOLAHLAH ...

LSM atau Lembaga Swadaya Masyarakat atau dalam istilah kerennya dikenal sebagai Non Government Organization (NGO) merupakan bagian dari ‘stakeholder’ yang mampu melakukan kajian-kajian praktis, ilmiah dan juga terstruktur dalam menanggapi isu-isu yang menjadi bidang kerjanya seperti; masalah lingkungan, politik, kesehatan dan lain-lain. Saat ini di Surabaya sudah ada puluhan bahkan ratusan LSM yang didirikan, sehingga LSM sudah bisa menjadi kekuatan politik dalam artian mampu mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik/kebijakan publik yang diambil oleh pemerintah dan lebih jauh lagi mampu menggerakkan massa dalam proses penyadaran terhadap isu tertentu dan kemudian menyusun tindakan-tindakan praktis yang melibatkan massa dalam jumlah besar, semisal sebuah LSM lingkungan di suatu daerah dalam kerja-kerjanya yang terstruktur dan ilmiah akhirnya mampu membuat masyarakat disekitarnya untuk mengelola sampah menjadi pupuk kompos sehingga bisa mengurangi timbunan sampah dan sekaligus member

Lelaki yang begitu mencintai hujan.

Lelaki itu masih setia menunggui hujan . Pisau belati yang dicuri dari pamannya masih digenggamnya erat. Matanya masih menuju timur. Mencari pertanda kalau-kalau, ia muncul lagi. Tidak peduli walau gelap, basah dan dingin. Ia masih setia menunggui hujan. “kalau-kalau pagi kembali dan menenteng matahari di lengannya, aku harus membunuhnya!”, pikirnya. Sekilas waktu tetap berjalan dan pagi berulang. Benar matahari tetap saja dibawanya. Dengan senyumnya yang sinis matahari itu menatap sang lelaki. Sembari membuyarkan malam, ia pun menampar hujan. Menjadikannya embun yang luruh hingga berselingkuh dengan rerumputan. Lelaki itupun tersentak. Ditelannya kantuk sebagai sarapannya pagi itu. Matanya nanar menatap matahari yang sudah mengusir hujan darinya. Kemudian ia pun berlari menuju timur, diacungkan pisaunya kepada matahari itu. “aku akan membunuhmu…!”, teriaknya.> Inilah kisah lelaki itu, lelaki yang sangat mencintai hujan dan begitu ingin membunuh matahari.   Satrio, - Malam di Atas